Senin, 21 Juni 2010

(SEMACAM) BUKU HARIAN BREEDER 1

Seperti yang telah saya tulis pada pengantar saya di blog Star's Kenari, bahwa saya tertarik untuk mengembangkan hobby saya untuk menjadi hobby yang menghasilkan. untuk itu saya mulai belajar beternak kenari.
Sebelum saya memutuskan untuk membeli dan memelihara kenari, saya banyak membaca artikel tentang kenari dari internet, baik dari forum kicaumania, dari blog burungkenari.wordpress asuhan Om Sofyan, dan banyak lagi. Semua itu dengan tujuan untuk membekali diri tentang ilmu pengetahuan tentang kenari mulai dari jenis kenari, cara merawat kenari, akses-akses para senior, pasaran kenari dan sebagainya, yang sampai saat ini juga saya merasa belum cukup ilmu saya.
Kenari pertama saya adalah kenari jenis F1YS yang saya peroleh dari seorang peternak di daerah kampung melayu, ini juga saya peroleh referensi dari Om Sofyan, yang mana sebelumnya saya beranikan diri mengontak beliau (via sms) karena saya masih buta tentang akses para peternak. yang saya tau waktu itu hanya jenis-jenis dan persilangannya, itu pun belum faham benar, karena saat ditanya Om Sofyan "bpk mau cari kenari apa?" saya malah bingung. dari artikel-artikel awalnya saya tertarik dengan kenari merah, tetapi setelah komunikasi sama Om Sofyan saya lebih difokuskan ke keinginan dan kesukaan saya. saya jawab saya suka kenari karena suara dan bodynya, lalu diberi pencerahan oleh Om Sofyan dan saya tambah lagi dengan baca-baca diberbagai website, bahwa kenari bisa difokuskan pada tiga jenis, kenari warna, kenari suara dan kenari dengan postur/body indah. nah saya tinggal pilih mau yang mana?
Setelah berpikir dan melihat berbagai posting di internet saya jatuh cinta sama kenari Yorkshire, saya lihat bodynya cakep dan enak dipandang, beberapa youtube yang saya download juga suaranya kencang dan menarik. Jadi saya mempunyai kecenderungan pada kenari dengan fokus pada suara dan bodynya, meninggalkan ketertarikan pada warna, karena saya rasa warna kenari akan kelihatan bagus kalau didukung oleh body yang bagus, walaupun warna bagus kalau bodynya tidak enak dipandang juga akan kurang menarik, apalagi kalau suaranya tidak indah.
Kenari yang ada di Indonesia terdiri kenari lokal, kenari impor dan kenari hasil silangan, baik silangan antara kenari impor dengan jenis yang berbeda maupun silangan antara kenari impor dengan kenari lokal. Saat saya memutuskan untuk membeli seekor kenari, saya berbekal pengetahuan bahwa kenari silangan impor dengan kenari lokal mempunyai beberapa keunggulan pada:
1. Daya tahan terhadap iklim dan penyakit
2. Mental dan kerajinan berkicau
3. Lebih mudah untuk ditangkarkan lagi
4. Body lebih beasr dari kenari lokal
5. Suara lebih tebal (kain kali' ye..)
maka saya putuskan untuk membeli kenari jenis F1YS.
Nah disinilah awal dari perburuan kenari-kenari yang saya miliki sekarang ini. Mulai dengan browsing di internet lalu berlanjut dengan sms, email maupun telepon, sehingga saya peroleh berbagai gambaran harga. Beruntung saya kontak dengan Om Sofyan sehingga diarahkan pada seorang peternak, sehingga saya tidak ragu saat mendatangi peternak tersebut dan harganya juga relatif standar untuk kelas peternak.
Itulah proses mendapatkan kenari pertama saya. Seminggu dua minggu kok kenari belum juga bunyi, umur kenari saat saya pinang 1,5 bulan. setelah nambah pengetahuan bahwa kenari mulai ngriwek atau belajar bunyi pada umur 4 atau 5 bulan, maka disinilah saya terbawa nafsu untuk segera mendengar kicauan kenari. dengan berbekal pengetahuan minim, saya pergi ke pasar burung pramuka, saya hanya berbekal informasi bahwa di pramuka ada pedagang kenari jenis impor, termasuk posisi kiosnya juga sudah saya dapatkan lewat internet. namun dasar belum pengalaman, sesampainya pasar burung pramuka saya juga nanya2 sama pedagang sangkar burung dimana kios kenari impor itu, dengan baik hatinya saya ditunjukkan dan diantar sampai tempatnya.
Sesampainya di kios tersebut saya sempet bengong, karena banyaknya jenis kenari, dan semua berkicau. paling banyak saat itu adalah jenis kenari Taiwan, dan ada beberapa yang saya perhatikan suaranya tajam. awalnya yang saya cari adalah kenari F1YS sebagai fillial dari Yorkshire dengan kenari lokal, tetapi tidak ada di kios itu. saya sempet banyak bertanya dengan pegawai kios tersebut, karena saat itu disana ada kenari border, kenari watersleger, goldfinch, kenari gloster, kenari holland, spanish timbrado dan banyak lagi. bahkan saat pegawai menunjukkan saya pilihan lain kenari Taiwan di rumah pemilik kios yang terletak di belakang pasar ada burung yang dikerodong dan bunyinya bagus banget, kenceng, tebel, saya tanya sama pegawai kios "itu burung apa?" dijawabnya itu blackthroat pak, dan saya cuek, karena selain belum tau informasi banyak tentang kenari BlackThroat (BT) juga berpikir pasti itu burung mahal banget. Cukup lama saya memilih, dan mempertimbangkan burung yang saya beli, tetapi karena saya belum banyak pengetahuan maka pilihan pun masih kurang pas. artinya kalau saat itu saya sudah tau kelebihan masing-masing jenis burung, maka saya akan tanya harga masing-masing jenis yang ditawarkan itu. karena terdorong keinginan atau nafsu pengen segera mendengar kicau kenari maka saya putuskan dan (sperti pakai kacamata kuda) pilih kenari Taiwan. Itu catatan awal perburuan yang menghasilkan 2 ekor kenari, saya sambung di posting berikutnya ya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar