Senin, 23 Agustus 2010

Memulai Breeding

Nah sekaranglah saatnya memulai praktek beternak kenari, berbekal dari ilmu yang selama ini didapat dari dunia maya dan hasil obrolan dari para penjual tempat membeli burung. Sebenarnya saat itu ada dua pasang burung, yang sepasang yang dari bandung itu, dan sepasang lagi yang baru beli di kemandoran ini. Tetapi menurut perhitungan usia burung yang dari bandung belum siap, sedangkan yang dari kemandoran ini dah siap, bahkan kata penjualnya, tempelin aja 2 hari habis itu langsung digabung pasti jadi/jodoh.
Sesampainya di rumah, dengan semangat menggebu saya aturlah perjodohan kenari yang siap kawin itu. Saya menempelkan kedua sangkar burung jantan dan betina, sampai dua hari. Namun setelah saya gabung, si betina tidak menunjukkan tanda2 birahi, malah saya liat kondisinya ngedrop, kayak burung sakit. setelah saya telp si penjualnya, ternyata saya disuruh bawa aja kembali, dan kalau kurang mantap dengan yang dulu boleh ditukar dengan betina yang lain. Setelah saya bawa kembali akhirnya saya ditukar dengan burung betina yang lain, warnanya mirip, namun saya perhatikan yang baru ini lebih muda dan lebih gesit, menurut saya inilah burung sehat.
Setelah saya tempelkan beberapa hari tidak membuahkan hasil dalam penjodohannya, akhirnya saya pakai cara kandang pakai sekat. Jadi burung saya jadikan satu kandang tetapi tengahnya diberi sekat, tetep bisa saling lihat dan kalau sudah mulai jodoh bisa saling suap. trik ini saya dapatkan juga dari internet. setelah saya gabung dengan sekat sekitar 5 hari, karena saya lihat belum ada tanda-tanda mbunderi maka saya cabut jantan dengan alasan khawatir mentalnya drop. Eh setelah si jantan saya ambil maka betina selalu nabrak2 sangkar, mencari si jantan, cuat cuit terus, dan si jantan juga merespon dengan kicauan dan berusaha mencari si betina. maka setelah dipisah sekitar setengah jam, saya gabung lagi, dan tidak lama keduanya langsung memadu kasih dan kawin. Selang 2 hari si betina sudah mbunderi dengan rapi dan dua hari kemudian mulailah bertelor. Setelah bertelor 4 butir, maka jantan saya cabut dan coba dikondisikan dulu. si betina mengeram dengan sabar, sebelum saya cabut saya lihat si jantan sering menyuap betina yang sedang mengeram, wah mesra banget. Penempatan sangkar perjodohan ini hanya saya tempel di tembok teras depan, Alhamdulillah justru hasilnya sangat efektif.
Namun karen lama bersatu, kedua kenari ini saling carai setelah dipisah. maka terpaksa yang jantan saya jauhkan dan tidak mendengar lagi cuitan betina, selain itu coba saya dekatkan dengan betina lain yang siap kawin juga. ini cara poligaminya hehehe.

Kamis, 19 Agustus 2010

Semacam Buku Harian (II)

Mohon maaf kalau baru sempat menulis lagi, dikarenakan kesibukan berpikir dan melanglang buana baik via dunia maya maupun via darat untuk mengembangkan dan mencari informasi maupun indukan-indukan kenari, mesti sudah banyak sekali materi yang harus ditulis. Disamping hal ini juga dikarenakan anak yang biasa membantu merawat burung-burung kenari saya sedang menjalankan PKL karena dia sekolah di SMK (d/h STM) dan tempatnya jau dari rumah sehingga harus nginep di tempat PKL.
Jadi setelah saya meminang kenari Taiwan dari PB Pramuka, maka keinginan saya untuk segera mendengar kicauan burung kenari terpenuhi, suara kenari Taiwan mamang kenceng, tebal dan gacor, ditaroh di dalam rumah dan malam hari pun terus saja berkicau, sampai2 anak saya protesn karena brisik. akan tetapi kegiatan melanglang dunia perkenarian via internet tidak berhenti, bahkan terus berjalan makin luas dan jauh. Mulai dari mencari informasi tentang jenis2 burung kenari, mencari alamat2 para penangkar, mencari tau harga burung kenari, memperbanyak pengetahuan tentang cara perawatan, cara perkawinan dan seterusnya. Sampai akhirnya saya menemukan alamat dan nomor telpon penangkar kenari di daerah Cimahi, Bandung. Kebetulan saat saya dan keluarga berkunjung ke rumah kakak saya di bandung saya sempatkan ke cimahi karena lokasinya tidak terlalu jauh dari rumah kakak saya. Sesampainya di rumah peternak tersebut sekitar jam 9.30, saya dikasih tau sama pemilik ternak bahwa tadi jam 7.00 ada yang datang dari pasuruan langsung beli dan bawa burung 70 ekor YS lokal. jadi sisanya tinggal beberapa ekor saja. saya melihat ada 4 ekor anakan YS umur 4 bulanan. kata pemilik ternak dia tidak bisa menjamin jenis kelaminnya, karena masih berumur 4 bulan. dari 4 ekor itu, yang 2 ekor keturunan YS germany dan yang 2 keturunan YS Belanda. Setelah timbang2 saya putuskan untuk meminang YS lokal yang Germany warna bon dan F1 betina warna putih. Dengan harga yang menurut kakak saya yang ngantar cukup fantastis untuk harga seekor burung, saya beranikan untuk memulai melaksanakan niat beternak kenari YS dan turunannya. Selain mendapatkan burung dari peternak ini, saya juga mendapat informasi nama dan alamat peternak lain. Sekarang burung kenari saya sudah 4 ekor, 1 kenari taiwan, 1 YS lokal, F1 betina dan F1 jantan. Harapan saya saat itu adalah dengan merawat beberapa bulan burung2 ini akan bunyi dan siap kawin.
Beberapa hari setelah dari bandung, saya coba kontak via sms seorang peternak di kawasan kemandoran jakarta barat, saya tanyakan apakah ada burung YS dan atau keturunannya, dijawabnya ada. Dengan mengajak beberapa teman kantor saya mencari alamat peternak tersebut, dan ternyata tidak terlalu susah. Sesampainya disana aya melihat koleksi yang cukup banyak, ada kenari F2Ys, ada F1YS, banyak kenari AF dan ada juga kenari lokal. Yang saya cari adalah kenari F2YS, karena saya belum pernah melihat ujud kenari F2Ys maka saya hanya manggut-manggut aja saat ditunjukkan ini F2 ini F1 dst. saya tanyakan harganya, wah penawarannya cukup fantastis. saya tanyak nkeanri F2Ys dan kenari F1Ys betina, dia tawarkan 3,5jt. kemudian omong2 dia turun menjadi 3 jt, akhirnya deal dengan harga 2,5jt. dengan perhitungan jantan F2YS 2jt dan betina F1YS 500k. Saya melihat kenari jantan F2YS itu sangat rajin bunyi, mentalnya bagus dan body saya liat cakep seperti wortel terbalik, begitu ilmu yang saya dapatkan dari internet, hehehe. Sementara yang betina saya hanya percaya aja kalau yang dipilihkan itu adalah kenari yang siap produksi.
Sesampai di rumah saya rawat kenari sepasang itu, nah mulai dari sinilah awal saya merasakan seninya menangkarkan kenari... selanjutnya baca postingan berikut ya...